Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) menguat | PT Rifan Financindo Berjangka
Di sisi lain, masih kata dia, menguatnya sejumlah mata uang Asia dan euro yang terimbas pemberitaan European Central Bank (ECB) yang akan menghentikan program stimulus moneternya akan berdampak positif bagi penguatan rupiah.
"Rupiah juga berdampak dari sentimen eksternal, datang dari sejumlah mata uang Asia dan euro yang membaik. Alhasil rupiah naik terhadap USD," pungkas dia.
"Ada harapan rupiah kembali menguat seiring imbas kenaikan mata uang Asia dan euro. Meskipun dari dalam negeri masih cenderung minim sentimen positif," ucap Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, seperti dikutip dari riset hariannya di Jakarta, Jumat, 15 Januari 2018.
Adanya potensi kenaikan kembali, Reza memperkirakan, nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran support Rp13.408 per USD, sedangkan posisi resisten akan berada di Rp13.340 per USD. Reza mengatakan, gerak rupiah yang kembali melanjutkan kenaikan pada akhir pekan lalu, seiring masih melemahnya gerak USD.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diharapkan mampu tetap berada di zona positif sehingga bisa menguat ke posisi yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan akhir pekan kemarin.
Beberapa sentimen positif diharapkan bisa terus berdatangan guna mencapai target tersebut.
Hingga penutupan perdagangan Jumat, 12 Januari 2018 lalu, mata uang rupiah menguat 47 poin ke posisi Rp13.353 per USD. Sentimen global tutur menjadi salah satu faktor pendukungnya.
Rupiah Menguat 18 Poin di Level 13.335 | PT Rifan Financindo Berjangka
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia, Rully Nova menambahkan bahwa pelaku pasar uang di dalam negeri juga optimistis terhadap data perdagangan ekspor dan impor Indonesia yang sedianya akan dirilis pada pekan ini akan kembali mencatatkan surplus.
Ia mengatakan bahwa dengan kinerja ekspor dan impor yang mencatatkan hasil positif maka akan mendukung perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja nerava transaksi berjalan Indonesia ke depannya.
Pergerakan nilai tukar rupiah melanjutkan kenaikannya seiring data pertumbuhan kredit di dalam negeri, data itu cukup direspon positif pelaku pasar uang," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa data kredit perbankan di dalam negeri sepanjang 2017 tumbuh sebesar 8,1% (yoy), atau meningkat tipis dibandingkan 2016 yang sebesar 7,8% (yoy). Kredit perbankan diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan kKondisi ekonomi domestik yang membaik dan konsolidasi perbankan yang segera tuntas.
Di sisi lain, lanjut dia, menguatnya sejumlah mata uang di kawasan Asia dan Eropa yang juga mengalami apresiasi terhadap dolar AS turut berdampak positif pada nilai tukar domestik. Hal itu dipicu dari pemberitaan bank sentral Eropa (ECB) yang akan menghentikan program stimulus moneternya.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi bergerak menguat sebesar 18 poin menjadi Rp13.335 dibandingkan sebelumnya Rp13.353 per dolar Amerika Serikat (AS).
( Baca : Spot Ditutup Menguat 21 Poin di 13.332 )
Rupiah Diperkirakan Berada di Tren Positif | PT Rifan Financindo Berjangka
“Pergerakan USD cenderung melanjutkan pelemahannya seiring penguatan EUR sesudah adanya rencana pengurangan stimulus moneter dari European Central Financial institution,” jelas dia.
Di sisi lain, pergerakan rupiah juga terbantukan dengan adanya terbit surplus neraca perdagangan Indonesia dalam 2017 senilai USD11,84 miliar yang naik dibanding periode 2016 sebanyak USD9,53 miliar.
Reza memperkirakan, rupiah hendak bergerak dengan kisaran degree assist Rp13.340/USD dan resisten Rp13.326/USD. Sementara kemarin pergerakan rupiah kembali menjalani kenaikan seiring masih melemahnya laju USD.
“Adanya imbas terbit knowledge positif dalam negara diharapkan bisa mempertahankan laju rupiah,” ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Pergerakan rupiah yang bisa kembali bertahan positif bisa melewati perkiraan resisten Rp13.340/USD seiring imbas kenaikan mata duit Asia dan EUR diharapkan bisa berada dalam tren positifnya.